Mei 2011 ~ SEGTION 06 blog

Rabu, 18 Mei 2011

:)







hari ini segtion (seventh generation of acceleration smansakla) cuti bareng nih,,, hehehhe
kemarin segtion habis outbond bareng di ponjong, Gunung kidul,,,
outbond nya mantaph cuy!!!! :)

capek but seru,,, hihi

tempatnya jga bgus... apalagi waktu pagi gitu...
kita bsa ngomong ala korea... hehhe gtu kata indaha n okta segtion..
tapi memang bener kok...
waktu kita ngomong, mulut kita kayak keluar asap ato apalah gtu...
waktu segtion mau masuk gua paesan (klo ga salah)

tetep narsis di dalam gua :P

tapi yang paling berkesan is waktu caving...
WOW!!!! KEREN ABIS N BIKIN DEG2AN!!!!
guanya itu lo wuih,,,,, nyeremin bget,,,
hore dah mau keluar... :P

mau keluar harus nglewatin lubang kecil n harus manjat... panjantannya jga tinggii...
untung ja dibantu ma mas2an,,,
btw ada segtion yg suka tuh ma mas2nya...
ada ida n okta,,,,
pokoknya outbond kmaren asik abisSS!!!!!


By : rinda segtion



Sebuah perusahaan asal Jepang, Neurowear, mengeluarkan sebuah bando yang dapat membaca gelombang otak manusia. Produk bando itu bernama 'Necomimi' dan sedang menjadi tren di negeri sakura itu.

Di atas bando Necomimi terdapat sepasang telinga, menyerupai telinga kucing. Uniknya, telinga kucing inilah yang menjadi indikator dalam membaca emosi manusia yang dihasilkan gelombang otak.

Laman darkmirage.com menuliskan telinga kucing yang dipasang dapat melatih kita mengontrol pikiran kita secara telepati. Jika sensor dalam bando ini akurat, maka secara refleks, telinga kucing akan bergerak.

Jika orang yang mengenakan bando dalam keadaan tegang, maka telinga kucing pada bando akan naik. Namun, jika yang memakai dalam keadaan santai, dengan sendirinya telinga itu akan turun.

Namun, Necomimi ini belum dijadikan produk final. Masih butuh banyak pengembangan yang perlu dilakukan sebelum dijual bebas pada akhir tahun nanti.

rinda

Senin, 09 Mei 2011

right here waiting for you

try it at home! :)

Senin, 02 Mei 2011

Pengaruh Musik Pada Kecerdasan Otak



Musik ternyata mampu mempengaruhi perkembangan intelektual anak sekaligus membuat anak pintar bersosialisasi. Namun tidak semua jenis musik berpengaruh positif, walaupun hanya sekadar menjadi pengantar tidur.Banyak pakar musik maupun pendidik telah mengadakan penelitian untuk melihat efek positif dari beberapa jenis musik. Fakta terbaru menyimpulkan bahwa semua musik berirama tenang dan mengalun lembut dipercaya dapat memberi efek yang baik bagi bayi, dan anak-anak.
Musik yang dapat dipergunakan untuk pendidikan dan alat mempertajam kecerdasan manusia adalah musik yang mempunyai keseimbangan 3 unsur: Melody, Ritme, dan Timbre (tone colour).
IQ (Intelegent Quotien), EQ (Emotional Quotien) dan SQ (Spiritual Quotien) berpengaruh sangat besar pada proses perkembangan kecerdasan seorang anak. Pada Musik, IQ, EQ, SQ dapat diibaratkan seperti beat, irama, dan melodi. Anak yang sejak dalam kandungan terbiasa didengarkan musik biasanya kecerdasan emosional dan intelegensinya lebih berkembang dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik.
Dalam otak manusia terdapat reseptor (sinyal penerima) yang bisa mengenali musik. Otak bayi pun sudah dapat menerima musik tersebut meski dengan kemampuan terbatas karena pertumbuhan otaknya belum sempurna. Musik merupakan salah satu stimulasi untuk mempercepat dan mempersubur perkembangan otak bayi. Bila anak terbiasa mendengar musik yang indah, banyak sekali manfaat yang akan dirasakan oleh anak. Tidak saja meningkatkan kognisi anak secara optimal, juga membangun kecerdasan emosional. Selain manfaat kognitif dan emosi, masih banyak lagi kegunaan musik bagi anak-anak. Contohnya, meningkatkan perkembangan motoriknya, meningkatkan kemampuan berbahasa, matematika, sekaligus kemampuan sosialnya, dan membangun rasa percaya diri.
Mengingat manfaat musik yang sungguh luas, dewasa ini mulai dikembangkan penggunaan musik untuk terapi. Dalam berbagai penelitian, diperlihatkan bukti-bukti pemanfaatan musik untuk menangani berbagai masalah, dari kecemasan hingga kanker, tekanan darah tinggi, nyeri kronis, disleksia, bahkan penyakit mental.
Hasil penelitian Prof. Gordon Shaw dari Universitas California, Los Angeles, membagi sekelompok anak menjadi 3 kelompok: Belajar Musik, Belajar Komputer, dan Belajar Keterampilan. Ternyata kelompok pertama menunjukkan perkembangan yang dramatis, yaitu 35% lebih cerdas dari kelompok kedua maupun ketiga.
Sedangkan Usia yang cocok bagi anak berlatih musik, yaitu usia 3 atau 4 sampai 6 tahun. Usia tersebut adalah masa yang paling tepat untuk mulai belajar musik, karena masa ini adalah masa terbaik pada perkembangan pendengaran.
Selain itu, pada usia 8-9 tahun, otak kanan dan kiri akan terhubung dan akan mengalami penebalan pada penghubung otak kanan dan kiri. Untuk itu apabila diberikan pendidikan musik sebelum anak berusia 8 tahun, maka dapat meningkatkan kecerdasan. Hal ini banyak dibuktikan di negara-negara maju, sehingga musik dipakai sebagai kurikulum pelajaran wajib.
Unsur-unsur musik yang dapat berpengaruh dalam mencerdasan anak antara lain, musik yang mengandung nada pendek dan panjang nilai ketukan (tanda birama), potensi tinggi rendah nada, dinamika, transpla suara (mengukur ketinggian nada dari satu nada ke nada yang lain). Dengan unsur-unsur tersebut anak belajar matematika dan mengekpresikan nada tinggi dan rendah yang berbeda-beda, fantasi, emosi, dan dapat mengontrol emosi.
Dengan demikian, anak yang belajar menyanyi akan menggunakan fantasi otaknya berbeda dengan anak-anak yang belajar bernyanyi. Karena belajar bernyanyi merupakan bagian dari kecerdasan musik dan emosi yang dirangsang sejak usia dini. Selain itu, melalui syair dari lagu-lagu yang sederhana, dapat merangsang untuk mencari kalimat-kalimat yang lain. Seperti lagu yang sederhana yakni balonku ada lima, naik-naik ke puncak gunung, dapat diterapkan lebih meningkat ke lagu-lagu atau bentuk-bentuk yang lebih sulit,.seperti I have a dream, dan You raise me up.
Manfaat belajar musik yang akan dirasakan oleh antara lain manfaat bersosialisasi, melatih empati dan menumbuhkan musikalitas anak dengan menggunakan lagu dan gerakan–gerakan yang merangsang koordinasi bagian otak, serta melatih gaya belajar anak yang disesuaikan dengan usia anak. Sedangkan alat musik yang direkomendasikan antara lain, organ dan piano. Dentingan kedua alat musik ini bisa merangsang otak anak untuk lebih berkreasi. Tidak hanya dua alat musik itu saja, biola dan alat gesek tradisional, seperti kecapi juga kian banyak diminati, karena manfaat yang di dapat.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, Sherlock Holmes Detektif fiktif karangan Sir Arthur Conan Doyle juga hobi memainkan biola kesayangannya, yg dinamakan Stradivarius. Holmes digambar dapat bermain biola dengan sangat baik. Pengetahuannya dalam bidang kimia sangat besar, karena Ia ditampilkan sebagai seorang mahasiswa kimia. Ia merupakan seorang ahli tinju dan baritsu, serta pakar dalam bermain single stik (tongkat), dan juga pandai bermain pedang. Holmes juga mempunyai pengetahuan praktis yang baik dari hukum Inggris.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates